Sabtu, 11 September 2021

Halaqah 03: Nasab dan Nama Rasūlullāh Shallallāhu 'alayhi wa sallam

🌍 BimbinganIslam.com
📆 Jum'at, 03 Shafar 1443 H/10 September 2021 M
👤 Ustadz Abdullah Taslim, Lc. MA
📗 Kitāb Tahdzībus Sīratin Nabawiyyah (تهذيب السيرة النبوية)
🔊 Halaqah 03: Nasab dan Nama Rasūlullāh Shallallāhu 'alayhi wa sallam 

〰〰〰〰〰〰〰

*NASAB DAN NAMA RASŪLULLĀH SHALLALLĀHU 'ALAYHI WA SALLAM* 


بسم الله الرحمن الرحيم 
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته 
الحمد لله، والصلاة و السلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين اما بعد 


Alhamdulillāh. Ma'āsyiral Ikhwah wa Akhawat Fīdīn Rahimakumullāh.

Alhamdulillāh, ini adalah halaqah ke-3 dari pembahasan kitāb yang sangat bermanfaat, Tahdzībus Sīratin Nabawiyyah (تهذيب السيرة النبوية), buah karya Al Imamu Hafizh Abu Zakariyya Yahya ibnu Syaraf An Nawawi Ad Dimasyqi rahimahullāhu ta'āla, yang diselenggarakan oleh grup WhatsApp Bimbingan Islām (BiAS).

Semoga kita bisa mengambil manfaat dari kitāb yang sangat agung ini. Saat ini kita akan memulai pembahasan kitāb dari awal, di sini pembahasan pertama Imam An Nawawi rahimahullāhu ta'āla menyebutkan tentang: 

نسبه صلى الله عليه وسلم 

_*▪︎ Nasab atau Garis Keturunan shallallāhu 'alayhi wa sallam*_

هو ﷺ مُحَمَّدُ رسول الله، ﷺ، ابن عَبْدِ الله بن عَبْدِ الْمُطَّلِبِ بْنِ هَاشِمٍ بن عند مناف بن قصي بن كلاب بن مرّة بن كعب بن لؤي بن غالب بن فهر بن مالك بن النضر ابن كنانة بن خزيمة بن مدركة بن إلياس بن مضر بن نزأر بن معدّ بن عدنان

_Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah Muhammad Rasūlullāh (utusan Allāh), Muhammad ibnu Abdillāh, ibni Abdil Muththalib, ibni Hāsyim, ibni Abdi Manāf, ibni Qushay, ibni Kilāb, ibni Murrah, ibni Ka'ab, ibni Luay, ibni Ghālib, ibni Fihr, ibni Mālik, ibni An Nadhar, ibni Kinānah, ibni Khuzaimah, ibni Mudrikah, ibni Ilyās, ibni Mudhar, ibni Nizār, ibni Ma'ad, ibni Adnān._

Itulah nasab Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. 

إلى هنا إجماع الأمة، 

_Inilah nasab Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang disepakati oleh umat Islām._

Sampai di sini nasab Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang tidak ada perbedaan pendapat padanya.

Adapun setelah Adnān sampai Ismail Ibnu Ibrahim bahkan sampai
Nabi Adam عليه الصلاة و السلام terjadi perselisihan pendapat.

Imam An Nawawi mengatakan: 

و أما ما بعده إلى آدم فمختلف فيه أشد اخلاف

_Adapun setelah Adnān sampai kepada nabi Adam عليه الصلاة و السلام, maka terjadi perbedaan yang sangat kuat dalam hal ini (banyak perbedaan pendapat)._

Sebagian ulama mengatakan: 

قال العلماء: ولا يصح فيه شيء يعتمد 

_Penyebutan nasab setelah Adnān tidak ada satu pun yang shahīh yang bisa dijadikan sebagai sandaran._ 

Yakni tidak ada satu pun yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya karena banyak perbedaan pendapat dalam masalah ini.

Kemudian Qushay (قصي) dengan dhammah, Luay (لؤي) bisa dengan Luay bisa juga tanpa hamzah (Luway), Ilyās (إلياس) dengan hamzah washal, bisa juga Walyas dengan hamzah qatha'. 

Itulah nasab Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 

كناه و أسماؤه ﷺ 

_*▪︎ Kun-yah dan Nama-nama Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam*_

Kun-yah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam yang masyhur adalah Abul Qāsim (أبو القاسم), bahkan sebagian ulama mengatakan riwayat hadīts ini mutawatir, sangat banyak jalurnya bahwa Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dipanggil dengan kun-yah Abdul Qāsim.

Ada sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa malaikat Jibril memberikan kun-yah kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam Abu Ibrahim, tapi disebutkan dalam riwayat ini, ada kelemahan pada sanadnya, karena perawi yang bernama Ibnu Lahi'ah (dia tercampur riwayatnya). 

Maka ada kelemahan pada penamaan Abu Ibrahim, meskipun kita ketahui Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memiliki putra yang bernama Ibrahim.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memiliki nama yang sangat banyak.

Beliau rahimahullāh mengatakan:

أفرد فيها الإمام الحافظ أبو القاسم علي بن الحسن بن هبة الله بن عبد الله الشافعي الدمشقي المعروف بابن عساكر 

_Imam Ibnu Asākir (Abul Qāsim Ali ibnul Hasan ibnu Hibtullāh Asy Syafī’i) menyebutkannya dalam sebuah tulisan yang khusus (kitāb khusus), semoga Allāh merahmatinya._

Sebuah bab dalam pembahasan yang khusus di dalam Kitāb Tārikh Dimasyq (kitāb besar Imam Ibnu Asākir) beliau mencantumkan di dalam bab khusus tentang nama-nama Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, bahkan menyebutkan nama yang sangat banyak.

Ada sebagian disebutkan di dalam hadīts riwayat Al Bukhāri dan Muslim dan hadīts-hadīts yang lain. 

Di antara yang beliau sebutkan: 

محمد و أحمد و الحاشر و العاقب و المقفي و الماحي و الخاتم النبيين و نبي الرحمة و في رواتة نبي الملاحم و نبي التوبة و الفاتح و طه و ياسين و عبد الله 

_‌Muhammad (محمد) jelas Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam._
_‌Ahmad (أحمد). ‌Muhammad artinya yang terpuji, Ahmad juga dekat artinya._
_‌Al Hāsyir (الحاشر) yang mengumpulkan._
_‌Al 'Āqib (العاقب) yang datang setelah nabi yang lain._
_‌Al Muqafiy (المقفي) yang mengikuti._
_‌Al Māhiy (الماحي) yang menghapuskan._
_‌Al Khātamu Al Nabiyyin (الخاتم النبيين) penutup para nabi عليهم الصلاة و السلام_
_‌Nabiyu Ar Rahmat (نبي الرحمة) Nabi rahmat._
_‌Nabiyu Al Malhamah (نبي الملحمة) Nabi yang terjadi di masa peperangan yang besar._
_‌Nabiyu Al Malāhim (نبي الملاحم) dalam riwayat lain._
_‌Nabiyyu At Taubah (نبي التوبة) nabi taubat._
‌Al Fātih (الفاتح) pembuka.
_‌Thaha (طه) Yāsīn (ياسين) Abdullāh (عبد الله)._

Ini nama-nama yang disebutkan, tentu saja (rata-rata) nama-nama ini ada yang memang nama, ada juga sifat Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 

Mayoritas disebutkan di dalam hadīts yang shahīh kecuali (diterangkan di sini) seperti Al Fātih (الفاتح) tidak disebutkan di dalam hadīts yang shahīh, bahkan disebutkan di dalam riwayat yang sangat lemah.

Begitu pula nama Thaha (طه) Yāsīn (ياسين) tidak disebutkan di dalam riwayat yang shahīh, bahkan disebutkan kedua nama ini bukan termasuk nama Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 

Thaha (طه) Yāsīn (ياسين) seperti yang kita tahu kedua nya adalah nama surat di dalam Al Qur'ān dan bukan nama Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 

Adapun nama-nama lain yang disebutkan di sini adalah nama-nama yang disebutkan di dalam riwayat yang shahīh. 

Kemudian sebagian ulama (dikatakan di sini), Imam Al Baihaqi, menyebutkan sebagian ulama menambahkan bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta'āla menamakan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam di dalam Al Qur'ān dengan:

رسولا، نبيا، أميا ، شاهدا، مبشرا، نذيرا، وداعيا إلي الله بإذنه و سراجا منيرا ، ورءوفا، رحيما، ومذكرا، وجعله رحمة ونعمة و هاديا 

_Rasul, Nabi, أميا (yang tidak bisa membaca dan menulis) شاهدا (menjadi saksi), مبشرا (pemberi kabar gembira), نذيرا (pemberi peringatan), داعيا إلي الله بإذنه (sebagai penyeru ke jalan Allāh dan izin Allāh) سراجا منيرا (lampu yang memberikan penerangan) رءوفا (penyantun kepada umatnya), رحيما (penyayang), مذكرا (pemberi peringatan), جعله رحمة ونعمة (Allāh jadikan sebagai rahmat dan nikmat), هاديا (pemberi hidayah)._

Dinukil di sini pernyataan Ibnu Abbās radhiyallāhu 'anhu yang mengatakan, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: 

إسمي في القرآن محمد، وفي الانجيل أحمد، وفي التوراة أحيد، وإنما سميت أحيد لأني احيد أمتي عن نار جهنم

_"Namaku dalam Al Qur'ān adalah Muhammad, dan di dalam Injil adalah Ahmad dan di dalam Taurat Uhīd atau Ahyat, dan aku dinamakan Uhīd karena aku yang memalingkan umatku dari Neraka Jahanam."_

Riwayat ini jelas disebutkan dalam sanadnya terdapat perawi yang pendusta (tertolak), maka riwayat ini sangat-sangat lemah, tidak bisa dijadikan sebagai sandaran maka penamaan dengan Uhīd atau Ahyat tidak disebutkan di dalam hadīts yang shahīh. 

Adapun Muhammad dan Ahmad, sebagaimana kita ketahui jelas disebutkan di dalam ayat-ayat Al Qur'ān. 

Imam An Nawawi rahimahullāhu mengatakan:

و بعض هذه المذكورات صفات 

_Sebagian dari nama-nama yang disebutkan ini adalah sifat, sifat bagi Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam._

فإطلاقهم الأسماء عليها مجاز

_Maka ketika disebutkan ini sebagai nama, ini hanya sekedar kiasan saja._

Imam Al Hafizh Al Qādhi Abu Bakr bin Al 'Arabi Al Māliki di dalam Kitābnya Al Ahwadzi FĪ Syahri At Tirmidzi, menambahkan pernyataan sebagian orang-orang Shufiyyah (ahli tasawuf) yang mengatakan: 

لله عزوجل- ألف اسم ، و للنبي ، ﷺ ، ألف اسم 

_"Allāh memiliki 1000 nama dan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam memiliki 1000 nama."_

Pernyataan ini jelas bathil, Karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla memiliki nama-nama yang tidak terbatas berdasarkan hadīts-hadīts yang shahīh bahwa ada nama-nama yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla sembunyikan pada ilmu ghaib di sisi-Nya. 

Menunjukkan nama Allāh Subhānahu wa Ta'āla tidak terbatas, sebagaimana disebutkan di dalam hadīts shahīh riwayat Imam Ahmad dan yang lainnya.

Adapun Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam memiliki 1000 nama, ini juga tidak shahīh, bukan dari keterangan yang shahīh dari hadīts yang shahīh. 

Berkata Ibnu Al Arabi (mengomentari pernyataan ini): Adapun nama Allāh Subhānahu wa Ta'āla dengan jumlah 1000, maka ini terlalu sedikit. Karena nama Allāh Subhānahu wa Ta'āla lebih daripada itu dan tidak terbatas.

Adapun nama Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, beliau mengatakan: 

فلم أحصها إلا من جهة الورود الظاهر بصيغة ألأسماء البينة، 

_Maka aku tidak menghitungnya kecuali dengan nama-nama yang jelas disebutkan di dalam dalīl dalam bentuk nama yang jelas._

فوعيت منها أربعة وستين اسما 

_Yang aku pernah kumpulkan adalah 64 nama._

ثم ذكرها مفصلة مشروحة  

_Kemudian beliau (Ibnu Al Arabi) menyebutkan secara rinci dengan penjelasannya._

Imam An Nawawi mengatakan:

فاستوعب وأجاد

_Ibnu Al Arabi bisa menghimpunkan dengan rinci dan sangat baik apa yang beliau kumpulan._

Ibnu Al Arabi mengatakan:

وله وراء هذا أسماء

_Dan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam masih memiliki nama-nama lain selain ini._

Jelas di sini pernyataan yang dinukilkan dari sebagian orang-orang ahli tasawuf tidak mempunyai dalīl yang kuat, dalīl yang mendukung. Dan dikatakan bahwa ini termasuk hal-hal yang mereka tebak-tebak tanpa dalīl atau karena sikap melampaui batas mereka terhadap Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 

Yang jelas dalam masalah nama-nama seperti ini tidak boleh kita menetapkannya, hanya berdasarkan tebak-tebakan saja atau berdasarkan mimpi atau muncul dari sikap berlebihan kepada Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.  

Jadi harus dengan dalīl dari Al Qur'ān dan Sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam. 

Bārakallāhu Fīkum. 

Demikianlah kajian pada halaqah yang ke-3, di kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat. 

Mohon maaf atas segala yang salah dan kurang.

صلى الله و سلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين 
والحمد الله رب العالمين 
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد إن لا إله إلا أنت استغفرك وأتوب إليك 
 و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

____________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar