┏๐๐━━━━━━━━━┓
*Kuliah Studi Islam (KSI)*
┗━━━━━━━━━๐✉️┛
*Paket : 08*
*Bab : 04*
*Judul : TAKDIR MANUSIA TELAH DITETAPKAN*
===๐===
ุจุณْููููููููููููููููููู
ِ ุงِููู ุงูุฑَّุญْู
َِู ุงูุฑَّุญِْูู
ِ
_Assalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh._
*Takdir manusia telah ditetapkan oleh Alloh ta'ala* ketika ia berada di dalam perut ibunya, yakni telah ditakdirkan rezekinya, amalannya, ajalnya, dan apakah ia celaka atau bahagia.
Seorang muslim harus meyakini bahwa *rezkinya telah ditetapkan oleh Alloh*. Karena itulah seorang muslim tidak boleh khawatir masalah rezki untuk dirinya dan anak keturunanya.
*Ajal manusia telah ditetapkan oleh Alloh ta'ala*. Dimana ia meninggal dan kapan ia meninggal dan tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui, karena ini adalah suatu hal yang termasuk ilmu ghoib. Ajal ini adalah suatu hal yang tidak bisa ditolak, dan ia adalah sesuatu yang tidak dapat diakhirkan atau dikedepankan.
*Amal seseorang juga telah ditetapkan oleh Alloh ta'ala*. Barangsiapa yang bertaqwa dan memang telah ditetapkan baginya, maka Alloh akan memudahkan baginya. Oleh karenanya seorang muslim harus banyak berdoa kepada Alloh untuk ditetapkan kepadanya kebaikan.
Keyakinan Ahlussunnah wal jamaa’ah: *tidak boleh seorang berhujjah dengan takdir dalam melakukan kemaksiatan*. Maksudnya tidak boleh seseorang melakukan kemaksiatan, kemudian berkata “memang takdir saya berbuat ini” (misalnya berbuat zina) atau mengatakan “memang takdir saya mencuri saja”. Seorang muslim wajib berusaha mencapai kebaikan dan berprasangka baik kepada Alloh ta'ala . Berprasangka baik kepada Alloh maksudnya kita berprasangka bahwa Alloh menginginkan kebaikan pada kita, Alloh menakdirkan kepada kita syurga, sehingga kita berusaha untuk meraih syurga itu.
Alloh juga telah menetapkan apakah seseorang itu sengsara atau bahagia. Dan hanya ada dua kemungkinan, seseorang akan beruntung atau merugi. Dan kesengsaraan atau kecelakaan hanya ada satu tempatnya yaitu neraka. Demikian pula kebahagiaan hanya ada satu tempatnya yaitu syurga.
Seseorang itu tidak mengetahui kesudahannya atau seseorang tidak boleh memastikan bahwa ia akan masuk syurga atau neraka. Kita tidak boleh mengatakan saya ahli syurga atau ahli neraka.
Yang terpenting adalah *kita wajib berusaha mati dalam keadaan muslim*, dan mati dalam keadaan muslim tidak mungkin diraih kecuali kita hidup dalam keadaan Islam. Oleh karena itu, hendaknya kita membiasakan diri dengan amalan-amalan yang baik, mencintai amalan kebaikan, sehingga pada saat kita membutuhkan pertolongan, Alloh ta'ala akan menyelamatkan kita.
๐ *MEDIA LEMBAGA STUDI ISLAM*
Web : www.elsihasmi.com
WA : http://wa.me/6282122669373
https://www.youtube.com/c/LembagaStudiIslam
๐ *Lembaga Studi Islam (eLSI)* ๐
Tidak ada komentar:
Posting Komentar