Pengertian Qada dan Qadar
- Qada (القضاء) secara bahasa berarti keputusan atau ketetapan. Secara istilah, qada adalah ketetapan Allah yang bersifat umum mengenai segala sesuatu yang akan terjadi sejak zaman azali (sebelum penciptaan alam semesta).
- Qadar (القدر) secara bahasa berarti takdir atau ukuran. Secara istilah, qadar adalah pelaksanaan ketetapan Allah pada waktu dan keadaan tertentu sesuai dengan hikmah-Nya.
Iman kepada qada dan qadar meliputi keyakinan bahwa:
- Allah telah menetapkan segala sesuatu sejak awal.
- Semua peristiwa terjadi atas kehendak dan izin-Nya, tanpa ada yang luput dari ilmu-Nya.
Dalil tentang Iman kepada Qada dan Qadar
-
Al-Qur'an
إِنَّا كُلَّ شَىۡءٍ خَلَقۡنَـٰهُ بِقَدَرٍۢ
“Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (qadar).”
(QS. Al-Qamar [54]: 49)وَكَانَ أَمۡرُ ٱللَّهِ قَدَرًۭا مَّقۡدُورًۭا
“Dan urusan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku.”
(QS. Al-Ahzab [33]: 38) -
Hadis Rasulullah ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:"Engkau beriman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk."
(HR. Muslim) -
Kisah Ibnu Abbas
Rasulullah ﷺ pernah bersabda kepada Ibnu Abbas:"Ketahuilah bahwa seandainya seluruh umat manusia bersatu untuk memberikan suatu manfaat kepadamu, mereka tidak akan mampu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan jika mereka bersatu untuk memberikan bahaya kepadamu, mereka tidak akan mampu kecuali apa yang telah Allah tetapkan atasmu."
(HR. Tirmidzi)
Empat Tingkatan Iman kepada Qada dan Qadar
Beriman kepada qada dan qadar mencakup empat tingkatan:
-
Ilmu (العلم)
Meyakini bahwa Allah mengetahui segala sesuatu secara rinci, baik yang telah terjadi, sedang terjadi, maupun yang akan terjadi.وَأَحۡصَىٰ كُلَّ شَىۡءٍ عَدَدًۭا
“Dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu.”
(QS. Al-Jin [72]: 28) -
Pencatatan (الكتابة)
Meyakini bahwa Allah telah mencatat segala sesuatu dalam Lauh Mahfuz.مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍۢ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِى كِتَـٰبٍۢ مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآۚ
“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya.”
(QS. Al-Hadid [57]: 22) -
Kehendak (المشيئة)
Meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi di luar kehendak-Nya.وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (sesuatu) kecuali apabila dikehendaki oleh Allah.”
(QS. Al-Insan [76]: 30) -
Penciptaan (الخلق)
Meyakini bahwa Allah adalah pencipta segala sesuatu, baik perbuatan manusia maupun segala hal yang ada di alam semesta.وَٱللَّهُ خَلَقَكُمۡ وَمَا تَعۡمَلُونَ
“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat.”
(QS. As-Saffat [37]: 96)
Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar
-
Menguatkan Tawakal kepada Allah
Meyakini bahwa segala sesuatu berada di bawah kehendak Allah membuat seorang Muslim berserah diri sepenuhnya kepada-Nya setelah berusaha maksimal. -
Meningkatkan Kesabaran dan Keikhlasan
Ketika menghadapi musibah, seorang Muslim akan menerima takdir Allah dengan sabar dan ikhlas, karena tahu bahwa semuanya telah ditetapkan untuk kebaikan.عَجَبًا لِأَمْرِ ٱلْمُؤْمِنِ! إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin! Seluruh urusannya adalah kebaikan...”
(HR. Muslim) -
Mencegah Kesombongan
Meyakini bahwa keberhasilan seseorang juga merupakan kehendak Allah akan mencegah seseorang menjadi sombong dan merasa bahwa segalanya adalah hasil usahanya sendiri. -
Menghindari Keputusasaan
Ketika menghadapi kegagalan, seorang Muslim tidak akan putus asa karena yakin bahwa Allah memiliki rencana yang lebih baik.
Pertanyaan yang Sering Muncul tentang Qada dan Qadar
-
Apakah manusia memiliki kehendak bebas?
Ya, manusia diberi kehendak bebas dan kemampuan untuk memilih. Namun, kehendak tersebut tetap berada dalam lingkup kehendak Allah. Segala pilihan manusia telah diketahui Allah dan dicatat di Lauh Mahfuz. -
Mengapa masih ada dosa jika semua sudah ditetapkan?
Ketetapan Allah tidak menghilangkan tanggung jawab manusia. Allah mengetahui pilihan yang akan diambil manusia, tetapi Dia tidak memaksanya. -
Bagaimana cara menghadapi takdir yang terasa berat?
- Bertawakal dan bersabar.
- Berdoa agar Allah memberikan kekuatan untuk menghadapi ujian.
- Meyakini bahwa di balik setiap musibah ada hikmah yang baik.
Kesimpulan
Iman kepada qada dan qadar adalah keyakinan terhadap ketetapan Allah atas segala sesuatu, baik yang telah, sedang, maupun akan terjadi. Keyakinan ini mendorong seorang Muslim untuk berserah diri, sabar, dan tetap optimis dalam menjalani kehidupan, serta berusaha dengan maksimal dalam semua urusan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar