Minggu, 15 Desember 2024

Tauhid Uluhiyyah

Tauhid Uluhiyyah (توحيد الألوهية) adalah salah satu dari tiga kategori tauhid yang menjadi landasan utama akidah Islam. Tauhid ini berfokus pada pengesaan Allah ﷻ dalam hal ibadah (العبادة), yaitu keyakinan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan diibadahi, tanpa sekutu atau tandingan apa pun.

Pengertian Tauhid Uluhiyyah

Tauhid Uluhiyyah berasal dari kata Ilah (إله), yang berarti "sesembahan" atau "yang disembah." Tauhid Uluhiyyah mengajarkan bahwa satu-satunya yang layak disembah adalah Allah ﷻ. Tauhid ini menuntut seorang Muslim untuk:

  1. Memurnikan ibadah hanya kepada Allah.
  2. Menolak segala bentuk syirik (menyekutukan Allah) dalam ibadah, baik kecil maupun besar.

Dalil-dalil Tauhid Uluhiyyah

  1. Kalimat Tauhid: Laa ilaaha illallah

    لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ
    "Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah."
    (QS. Muhammad [47]: 19)

    Kalimat ini adalah inti dari Tauhid Uluhiyyah, yang menegaskan bahwa hanya Allah yang layak menjadi tujuan ibadah.

  2. Perintah untuk Beribadah Hanya kepada Allah

    وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
    "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
    (QS. Adz-Dzariyat [51]: 56)

    Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin adalah untuk menyembah Allah semata.

  3. Larangan Menyekutukan Allah dalam Ibadah

    وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًۭٔا
    "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun."
    (QS. An-Nisa [4]: 36)

    Syirik adalah dosa terbesar yang bertentangan dengan Tauhid Uluhiyyah, dan Allah melarangnya dengan tegas.

  4. Dalil Tentang Ketergantungan Manusia pada Allah

    إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
    "Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan."
    (QS. Al-Fatihah [1]: 5)

    Ayat ini mengajarkan bahwa seluruh bentuk ibadah, termasuk doa dan permohonan, hanya ditujukan kepada Allah.


Bentuk Ibadah dalam Tauhid Uluhiyyah

Tauhid Uluhiyyah mencakup semua bentuk ibadah yang harus dilakukan hanya untuk Allah ﷻ, seperti:

  1. Doa (الدعاء)
    Memohon kepada Allah, tanpa melibatkan perantara selain-Nya.

    وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ
    "Dan Rabb-mu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu."
    (QS. Ghafir [40]: 60)

  2. Shalat (الصلاة)
    Shalat adalah ibadah yang paling utama dan menjadi simbol ketundukan seorang hamba kepada Allah.

    قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَـٰلَمِينَ
    "Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Rabb semesta alam."
    (QS. Al-An’am [6]: 162)

  3. Zakat dan Sedekah
    Berinfak dengan niat murni untuk mengharap keridhaan Allah, bukan untuk riya (pamer).

    إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ ٱللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَآءًۭ وَلَا شُكُورًا
    "Sesungguhnya kami memberi makanan kepada kamu hanyalah karena mengharapkan keridhaan Allah."
    (QS. Al-Insan [76]: 9)

  4. Haji dan Qurban
    Melakukan ibadah haji atau qurban hanya untuk Allah, tanpa tujuan lain.

    فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنْحَرْ
    "Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu, dan berqurbanlah."
    (QS. Al-Kautsar [108]: 2)


Pelanggaran terhadap Tauhid Uluhiyyah (Syirik)

Tauhid Uluhiyyah menuntut kemurnian dalam ibadah. Segala bentuk syirik (menyekutukan Allah) bertentangan dengan prinsip ini. Syirik dibagi menjadi dua:

  1. Syirik Besar (الشرك الأكبر)

    • Menyembah selain Allah, seperti berdoa kepada berhala, kuburan, atau makhluk lain.
    • Hukumannya adalah kekal di neraka, jika tidak bertaubat.

    إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ
    "Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh Allah mengharamkan surga baginya."
    (QS. Al-Maidah [5]: 72)

  2. Syirik Kecil (الشرك الأصغر)

    • Melakukan ibadah dengan niat selain Allah, seperti riya atau sum’ah.
    • Contoh: Shalat untuk dipuji manusia, bersedekah agar dianggap dermawan.

Keutamaan Tauhid Uluhiyyah

  1. Menjamin Keselamatan di Akhirat
    Orang yang memurnikan Tauhid Uluhiyyah dijamin masuk surga.

    مَن قَالَ: لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ دَخَلَ ٱلْجَنَّةَ
    "Barang siapa yang mengucapkan: Laa ilaaha illallah, maka ia akan masuk surga."
    (HR. Bukhari)

  2. Menghapuskan Dosa
    Tauhid yang murni menjadi sebab diampuninya dosa-dosa.

    إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ
    "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki."
    (QS. An-Nisa [4]: 48)

  3. Menumbuhkan Ketundukan Total kepada Allah
    Tauhid Uluhiyyah membuat seorang hamba sadar bahwa semua ibadah dan ketaatan hanya pantas ditujukan kepada Allah.


Hubungan Tauhid Uluhiyyah dengan Tauhid Lainnya

  1. Tauhid Rububiyah: Keyakinan bahwa Allah adalah Pencipta, Pengatur, dan Pemelihara (Rububiyah) menjadi dasar untuk mengesakan-Nya dalam ibadah (Uluhiyyah).
  2. Tauhid Asma wa Sifat: Mengenal nama-nama dan sifat Allah yang sempurna memperkuat kecintaan dan ketundukan dalam ibadah kepada-Nya.

Tauhid Uluhiyyah adalah inti dari ajaran Islam. Semua nabi dan rasul diutus untuk menyerukan agar manusia beribadah hanya kepada Allah. Dengan memahami Tauhid Uluhiyyah, seorang Muslim akan terhindar dari penyimpangan akidah dan berusaha menjaga kemurnian ibadahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar