حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى بْنِ زَيْدِ التَّيْمِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ أَبِي سَلَمَةَ عَنِ الأَوْزَاعِيِّ، قَالَ: حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، قَالَ: سَأَلْتُ أَبَا سَلَمَةَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ: أَيُّ الْقُرْآنِ أُنْزِلَ قَبْلُ؟ قَالَ: ﴿يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ﴾، قُلْتُ: أَوْ ﴿اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ﴾، قَالَ: سَأَلْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الأَنْصَارِيَّ: أَيُّ الْقُرْآنِ أُنْزِلَ قَبْلُ؟ قَالَ: ﴿يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ﴾، قُلْتُ: أَوْ ﴿اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ﴾، قَالَ: جَاوَرْتُ أَحَدَكُمْ كَمَا جَاوَرْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ: «إِنِّي جَاوَرْتُ بِحِرَاءَ شَهْرًا فَلَمَّا قَضَيْتُ جِوَارِيَ نَزَلْتُ فَاسْتَبْطَنْتُ بَطْنَ الْوَادِي، فَنُودِيَتُ فَنَظَرْتُ أَمَامِي وَخَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي ثُمَّ نَظَرْتُ إِلَى السَّمَاءِ فَإِذَا هُوَ عَلَى الْعَرْشِ فِي الْهَوَاءِ - يَعْنِي جِبْرِيلَ - فَأَخَذَتْنِي رَجْفَةٌ فَأَتَيْتُ خَدِيجَةَ فَأَمَرْتُهُمْ فَدَثَّرُونِي ثُمَّ صَبُّوا عَلَيَّ الْمَاءَ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيَّ ﴿يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ قُمْ فَأَنْذِرْ﴾ (1).
Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, ia berkata: Ahmad bin Isa bin Zaid At-Taimi menceritakan kepada kami, ia berkata: Amru bin Abi Salamah menceritakan kepada kami dari Al-Auza'i, ia berkata: Yahya bin Abi Katsir menceritakan kepadaku, ia berkata: Aku bertanya kepada Abu Salamah bin Abdurrahman: "Ayat Al-Qur'an manakah yang turun pertama kali?" Dia menjawab: 'Wahai orang yang berselimut (Al-Muddatstsir).' Aku bertanya lagi: "Atau 'Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu?'" Dia berkata: "Aku bertanya kepada Jabir bin Abdullah Al-Anshari: 'Ayat Al-Qur'an manakah yang turun pertama kali?' Dia menjawab: 'Wahai orang yang berselimut (Al-Muddatstsir).' Aku bertanya lagi: "Atau 'Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu?'" Dia berkata: 'Aku pernah bertetangga dengan salah seorang dari kalian sebagaimana aku bertetangga dengan Rasulullah ﷺ. Sesungguhnya aku bertetangga di Hira' selama sebulan. Ketika aku selesai dari bertetangga, aku turun dan masuk ke dasar lembah, lalu aku dipanggil. Aku melihat ke depan, ke belakang, ke kanan, dan ke kiri, kemudian aku melihat ke langit, dan ternyata ada dia di atas arsy di udara - maksudnya Jibril. Aku pun gemetar, lalu aku mendatangi Khadijah dan menyuruh mereka, lalu mereka menyelimutiku. Kemudian mereka menyiramku dengan air, lalu Allah menurunkan kepadaku 'Wahai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan.' (1)."
رَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ زُهَيْرِ بْنِ حَرْبٍ عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ مُسْلِمٍ عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ.
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dari Zuhair bin Harb dari Al-Walid bin Muslim dari Al-Auza'i.
وَهَذَا لَيْسَ بِمُخَالِفٍ لِمَا ذَكَرْنَاهُ أَوَّلًا، وَذَلِكَ أَنَّ جَابِرًا سَمِعَ مِنَ النَّبِيِّ ﷺ هَذِهِ الْقِصَّةَ الْأَخِيرَةَ وَلَمْ يَسْمَعْ أَوَّلَهَا فَتَوَهَّمَ أَنَّ سُورَةَ الْمُدَّثِّرِ أَوَّلُ مَا نَزَلَ وَلَيْسَ كَذَلِكَ، وَلَكِنَّهَا أَوَّلُ مَا نَزَلَ عَلَيْهِ بَعْدَ سُورَةِ ﴿اقْرَأْ﴾.
Dan ini tidak bertentangan dengan apa yang telah kami sebutkan sebelumnya. Hal itu karena Jabir mendengar kisah yang terakhir ini dari Nabi ﷺ, tetapi tidak mendengar bagian awalnya. Maka dia mengira bahwa Surat Al-Muddatstsir adalah yang pertama kali turun, padahal tidak demikian. Akan tetapi, surat tersebut adalah yang pertama kali turun kepadanya setelah Surat 'Bacalah.'
وَالَّذِي يَدُلُّ عَلَى هَذَا مَا أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ ابْنُ أَبِي حَامِدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ زَكَرِيَّا، قَالَ: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الدَّغُولِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، قَالَ: حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ، قَالَ: أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ ﷺ وَهُوَ يُحَدِّثُ عَنْ فَتْرَةِ الْوَحْيِ، فَقَالَ فِي حَدِيثِهِ: «فَبَيْنَا أَنَا أَمْشِي سَمِعْتُ صَوْتًا مِنَ السَّمَاءِ، فَرَفَعْتُ رَأْسِي، فَإِذَا الْمَلِكُ الَّذِي جَاءَنِي بِحِرَاءَ جَالِسًا عَلَى كُرْسِيٍّ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ، فَجُئْتُ مِنْهُ رُعْبًا فَرَجَعْتُ فَقُلْتُ: زَمِّلُونِي زَمِّلُونِي، فَدَثَّرُونِي فَأَنْزَلَ اللَّهُ ﴿يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ﴾. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدٍ، وَرَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ رَافِعٍ، كِلَاهُمَا عَنْ عَبْدِ الرَّزَّاقِ.
Dan yang menunjukkan hal ini adalah apa yang dikabarkan kepada kami oleh Abu Abdurrahman bin Abi Hamid, ia berkata: Muhammad bin Muhammad bin Abdullah bin Muhammad bin Zakariyya menceritakan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Abdurrahman Ad-Daghuli mengabarkan kepada kami, ia berkata: Muhammad bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrazzaq mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ma'mar menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, ia berkata: Abu Salamah bin Abdurrahman mengabarkan kepadaku dari Jabir, ia berkata: Aku mendengar Nabi ﷺ bercerita tentang terhentinya wahyu. Dalam haditsnya beliau bersabda: 'Tatkala aku sedang berjalan, aku mendengar suara dari langit. Aku mengangkat kepalaku, dan ternyata malaikat yang datang kepadaku di Hira' sedang duduk di atas kursi antara langit dan bumi. Aku menjadi takut karenanya, lalu aku kembali dan berkata: Selimutilah aku, selimutilah aku. Maka mereka menyelimutiku, lalu Allah menurunkan ayat: 'Wahai orang yang berselimut.'" Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abdullah bin Muhammad, dan diriwayatkan oleh Muslim dari Muhammad bin Rafi, keduanya dari Abdurrazzaq.
(1) سورة المدثر: الآيات 1، 2.
(1) Surat Al-Muddatstsir: Ayat 1, 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar