Sabtu, 21 Maret 2020

Nadar : NAIBUL FA'IL

๐Ÿ“š *MATERI 17 : NAIBUL FA'IL* ๐Ÿ“š
__________________________________

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…
ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ูˆ ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆ ุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡

Seperti halnya dalam Bahasa Indonesia, dalam Bahasa Arab ada kalimat aktif dan kalimat pasif.  

Unsur pembentuk kalimat aktif adalah *fi’il ma’lum* (kata kerja aktif) dan *fa'il*, sedangkan kalimat pasif adalah *fi’il majhul* (kata kerja pasif) dan *naibul fa'il*.

Ketika kita hendak mengubah kalimat aktif menjadi *pasif*, yang kita lakukan adalah :

1⃣ *Menghilangkan fa'ilnya*
        Kalimat pasif digunakan karena kita tidak ingin menunjukkan fa'ilnya, dan sebaliknya lebih menonjolkan maf’ul bih.

         ๐Ÿ”– *Misal pada kalimat* :
๐Ÿƒ ูƒَุชَุจَ ุงู„ุทَّุงู„ِุจُ ุงู„ุฏَّุฑْุณَ
                ( _Siswa itu telah menulis pelajaran tersebut_ )

                 Yang pertama kita lakukan adalah menghilangkan fa'ilnya, yaitu :  ุงู„ุทุงู„ุจ.

2⃣ *Mengubah fi’ilnya menjadi bentuk majhul* (pasif)
         Fi’il majhul dibentuk dari fi’il muta’adi ( fi’il yang *membutuhkan obyek* ), dengan cara :

            ✏ *Fi’il madhi* :
                    Harakat huruf pertama dijadikan *dhammah*, dan harakat huruf sebelum terakhir *dikasrah*.

              ๐Ÿ‘‰๐Ÿป Misal kita ambil contoh kalimat di atas :

๐Ÿƒ ูƒَุชَุจَ ุงู„ุทَّุงู„ِุจُ ุงู„ุฏَّุฑْุณَ

               Fi’ilnya adalah fi’il madhi : ูƒุชุจ, maka kita ubah fi’il ini dengan cara memberikan harakat *dhamah pada huruf pertama* dan harakat *kasrah pada huruf sebelum terakhirnya*, seperti ini: 
๐Ÿ“Œ ูƒَุชَุจَ – ูƒُุชِุจَ

             ✏ *Fi’il mudhari* :
                      Harakat huruf pertama dijadikan *dhammah*, dan harakat huruf sebelum terakhir dijadikan *fathah*.

              ๐Ÿ‘‰๐Ÿป Misal kita ambil contoh kalimat di atas, tetapi kita ganti fi’ilnya dengan yang mudhari.
๐Ÿƒ ูŠَูƒْุชُุจُ ุงู„ุทَّุงู„ِุจُ ุงู„ุฏَّุฑْุณَ
                 ( _Siswa itu sedang menulis pelajaran tersebut_ )

                ๐Ÿ‘‰๐Ÿป Fi’ilnya adalah fi’il mudhari : ูŠูƒุชุจ, maka kita ubah fi’il ini dengan cara memberikan harakat *dhammah pada huruf pertama* dan harakat *fathah pada huruf sebelum terakhirnya*, seperti ini : 
๐Ÿ“Œ ูŠَูƒْุชُุจُ - ูŠُูƒْุชَุจُ

3⃣ *Menempatkan maf’ul bih sebagai naibul fa'il, dan mengubahnya menjadi marfu’*

         Karena fa'il yang merupakan unsur pokok kalimat telah dihilangkan, maka perlu disediakan penggantinya, dan inilah yang kita sebut *naibul fa'il* ( ِู†َุงุฆِุจُ ุงู„ูَุงุนِู„ ).

         ๐Ÿ‘‰๐Ÿป Naibul fail kita ambil dari *maf’ul bih* yang kita ubah menjadi *marfu’* agar memenuhi syarat sebagai pengganti fa'il.

         ๐Ÿ‘‰๐Ÿป Misal pada kalimat di atas :
๐Ÿƒ ูƒَุชَุจَ ุงู„ุทَّุงู„ِุจُ ุงู„ุฏَّุฑْุณَ

          Maka maf’ul bih ุงู„ุฏุฑุณ yang semula berharakat akhir fathah sebagai tanda manshubnya, *diubah menjadi marfu’* dengan harakat dhamah sebagai tanda marfu’nya.

๐Ÿ’ก Dengan melalui ketiga langkah di atas, telah kita dapatkan kalimat pasif sebagai berikut :

๐Ÿ–Œ ูƒُุชِุจَ ุงู„ุฏَّุฑْุณُ
       ( _Pelajaran itu telah ditulis_ )

Atau

๐Ÿ–Œ ูŠُูƒْุชَุจُ ุงู„ุฏَّุฑْุณُ
       ( _Pelajaran itu sedang ditulis_ )


Semoga bermanfaat.⛱⛱

ูˆ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆ ุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆ ุตุญุจู‡ ูˆ ุณู„ู…


________________
✒ Tim Nadwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar