Berikut tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 20, yang merupakan penutup perumpamaan kedua bagi kaum munafik:
Lafal Ayat:
يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَـٰرَهُمْ ۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟ ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَـٰرِهِمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ
Terjemahan:
Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menerangi, mereka berjalan di dalamnya, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Kalau Allah menghendaki, niscaya Dia cabut pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Penjelasan Tafsir:
Ayat ini melengkapi gambaran perumpamaan badai (ayat 19), yang menunjukkan kondisi spiritual kaum munafik yang plin-plan dan tidak konsisten dalam menyikapi petunjuk Allah.
1. يَكَادُ ٱلْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَـٰرَهُمْ
“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka”
-
Kilat = kilatan kebenaran dari wahyu (Al-Qur’an)
-
Mereka terganggu dan takut oleh cahaya kebenaran.
-
Karena hati mereka gelap, cahaya itu malah menyilaukan, bukan menuntun.
2. كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوْا۟ فِيهِ
“Setiap kali kilat itu menerangi, mereka berjalan di dalamnya”
-
Saat ada sedikit kemudahan atau manfaat dunia dari agama, mereka ikut.
-
Seperti:
-
Mengaku Islam saat aman
-
Bergabung saat ada keuntungan dari Islam
-
-
Tapi iman mereka tidak tulus, hanya ikut-ikutan.
3. وَإِذَآ أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا۟
“Tapi bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti”
-
Ketika ujian atau kesulitan datang, mereka tinggalkan agama.
-
Seperti orang yang berdiri bingung dalam gelap, tidak tahu arah.
-
Ini menggambarkan ketidakkonsistenan: ikut Islam saat untung, tapi mundur saat sulit.
4. وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَـٰرِهِمْ
“Kalau Allah menghendaki, niscaya Dia cabut pendengaran dan penglihatan mereka”
-
Peringatan keras: Allah bisa mencabut kemampuan mereka untuk menerima kebenaran — baik dengan telinga (mendengar nasihat) maupun mata (melihat tanda-tanda).
-
Tapi Allah masih memberi kesempatan — untuk kembali dan bertobat.
5. إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ قَدِيرٌۭ
“Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu”
-
Penutup yang tegas: Allah berkuasa penuh atas nasib manusia.
-
Dia bisa memberi hidayah, dan juga bisa mencabutnya.
-
Maka jangan main-main dengan iman.
Kesimpulan Ayat 20:
-
Orang munafik itu plin-plan: ikut kebenaran saat terang, diam saat gelap.
-
Mereka takut kebenaran tapi juga tak mau melepaskan dunia.
-
Allah memberi mereka waktu — tapi jika Dia mau, bisa mencabut seluruh kemampuan mereka untuk kembali.
-
Peringatan serius agar kita tidak berpura-pura beriman — iman harus jujur, konsisten, dan bertahan dalam terang maupun gelap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar