Berikut adalah tafsir Surah Al-Fatihah ayat ke-6:
Surah Al-Fatihah Ayat 6
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
Lafal Latin: Ihdināṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
Terjemahan:
"Tunjukilah kami jalan yang lurus."
Tafsir Ringkas:
Ini adalah doa inti dalam Surah Al-Fatihah. Setelah hamba menyatakan ibadah dan tawakal kepada Allah, maka ia memohon petunjuk kepada-Nya agar dituntun kepada jalan yang lurus.
-
"Ihdinā" (اهْدِنَا): Berarti "tunjukilah kami", bukan hanya memberi tahu, tetapi membimbing, menguatkan, dan menetapkan hati untuk tetap di jalan itu.
-
"Aṣ-ṣirāṭal-mustaqīm" (الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ): Artinya jalan yang lurus, yaitu:
-
Jalan yang jelas dan lurus menuju ridha Allah dan surga-Nya.
-
Jalan para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh.
-
Tafsir Para Ulama:
🟢 Tafsir Ibnu Katsir:
“Jalan yang lurus” adalah agama Islam, yaitu syariat yang dibawa Nabi Muhammad ﷺ. Ini mencakup ilmu yang benar dan amal yang ikhlas serta lurus.
🟢 Tafsir As-Sa'di:
Permintaan petunjuk ini bukan hanya untuk orang yang belum mendapat petunjuk, tapi juga untuk orang beriman agar diteguhkan dan ditambah hidayahnya. Karena manusia selalu butuh hidayah, setiap saat.
🟢 Tafsir Al-Muyassar:
Kami memohon kepada-Mu, ya Allah, agar Engkau membimbing kami kepada Islam dan meneguhkan kami di atasnya sampai kami mati.
Pelajaran dari Ayat Ini:
-
Hidayah (petunjuk) adalah anugerah terbesar yang harus terus diminta setiap hari.
-
Tidak cukup hanya tahu kebenaran, kita butuh bimbingan untuk konsisten dan teguh di atasnya.
-
Ayat ini menumbuhkan kerendahan hati — kita tidak bisa lurus tanpa pertolongan Allah.
-
Mengajarkan bahwa kehidupan ini adalah perjalanan menuju Allah, dan kita butuh panduan jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar