Jumat, 11 Juli 2025

tafsir Surah Al-Fatihah ayat ke-7

 

Berikut adalah tafsir Surah Al-Fatihah ayat ke-7, yaitu ayat penutup dari Surah Al-Fatihah:


Surah Al-Fatihah Ayat 7

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Lafal Latin:
Ṣirāṭallażīna an‘amta ‘alaihim, gairil-maghḍūbi ‘alaihim walāḍ-ḍāllīn.

Terjemahan:
"Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."


Tafsir Ringkas:

Ayat ini menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan “jalan yang lurus” (ṣirāṭal-mustaqīm) di ayat sebelumnya.

✅ 1. "Ṣirāṭallażīna an‘amta ‘alaihim"

→ Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, yaitu:

  • Para nabi

  • Para shiddiqin (orang yang sangat jujur dalam iman)

  • Para syuhada (orang yang mati syahid)

  • Para shāliḥin (orang-orang saleh)

(Referensi: Lihat QS An-Nisa’ ayat 69)

❌ 2. "Ghairil-maghḍūbi ‘alaihim"

→ Bukan jalan mereka yang dimurkai, yaitu:

  • Orang-orang yang tahu kebenaran tetapi menolaknya atau melanggarnya dengan kesengajaan.

  • Ulama tafsir mengatakan ini merujuk pada orang Yahudi, namun bisa berlaku umum untuk siapa saja yang menyerupai sifat ini.

❌ 3. "Walāḍ-ḍāllīn"

→ Bukan jalan mereka yang sesat, yaitu:

  • Orang-orang yang beramal tanpa ilmu, mengikuti hawa nafsu, atau beragama dengan kebodohan.

  • Ulama menyebut ini merujuk pada orang Nasrani, tetapi maknanya juga umum.


Tafsir Para Ulama:

🟢 Tafsir Ibnu Katsir:

Makna “yang Engkau beri nikmat” mencakup orang-orang saleh. Sedangkan “yang dimurkai” adalah mereka yang mengenal kebenaran tapi menyimpang, dan “yang sesat” adalah mereka yang tidak punya ilmu dan mengikuti kebodohan.

🟢 Tafsir As-Sa’di:

Ayat ini mengajarkan kita untuk mengikuti orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah dan menjauhi dua golongan berbahaya:

  • Yang rusak niat dan amalnya (dimurkai)

  • Yang rusak ilmunya (sesat)

🟢 Tafsir Al-Muyassar:

Ini adalah doa agar kita dijauhkan dari dua jalan yang membawa kesesatan: kesombongan dalam ilmu, dan ketidaktahuan dalam amal.


Pelajaran dari Ayat Ini:

  1. Hidayah sejati adalah gabungan dari ilmu yang benar dan amal yang lurus.

  2. Bahaya besar ada pada dua sisi: tahu tapi tidak taat (dimurkai), atau semangat tanpa ilmu (sesat).

  3. Kita disuruh meneladani para nabi dan orang-orang saleh, bukan sekadar ikut tradisi atau mayoritas.

  4. Permintaan hidayah harus diiringi kesadaran akan jalan-jalan yang salah.


📌 Penutup:

Dengan ayat ini, Surah Al-Fatihah menjadi doa yang sangat lengkap:

  • Menyebut nama dan sifat Allah (1–3)

  • Menegaskan ibadah dan ketergantungan (4–5)

  • Meminta bimbingan hidup (6–7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar