Berikut adalah tafsir Surah Al-Fatihah ayat ke-7, yaitu ayat penutup dari Surah Al-Fatihah:
Surah Al-Fatihah Ayat 7
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Lafal Latin:
Ṣirāṭallażīna an‘amta ‘alaihim, gairil-maghḍūbi ‘alaihim walāḍ-ḍāllīn.
Terjemahan:
"Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
Tafsir Ringkas:
Ayat ini menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan “jalan yang lurus” (ṣirāṭal-mustaqīm) di ayat sebelumnya.
✅ 1. "Ṣirāṭallażīna an‘amta ‘alaihim"
→ Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, yaitu:
-
Para nabi
-
Para shiddiqin (orang yang sangat jujur dalam iman)
-
Para syuhada (orang yang mati syahid)
-
Para shāliḥin (orang-orang saleh)
(Referensi: Lihat QS An-Nisa’ ayat 69)
❌ 2. "Ghairil-maghḍūbi ‘alaihim"
→ Bukan jalan mereka yang dimurkai, yaitu:
-
Orang-orang yang tahu kebenaran tetapi menolaknya atau melanggarnya dengan kesengajaan.
-
Ulama tafsir mengatakan ini merujuk pada orang Yahudi, namun bisa berlaku umum untuk siapa saja yang menyerupai sifat ini.
❌ 3. "Walāḍ-ḍāllīn"
→ Bukan jalan mereka yang sesat, yaitu:
-
Orang-orang yang beramal tanpa ilmu, mengikuti hawa nafsu, atau beragama dengan kebodohan.
-
Ulama menyebut ini merujuk pada orang Nasrani, tetapi maknanya juga umum.
Tafsir Para Ulama:
🟢 Tafsir Ibnu Katsir:
Makna “yang Engkau beri nikmat” mencakup orang-orang saleh. Sedangkan “yang dimurkai” adalah mereka yang mengenal kebenaran tapi menyimpang, dan “yang sesat” adalah mereka yang tidak punya ilmu dan mengikuti kebodohan.
🟢 Tafsir As-Sa’di:
Ayat ini mengajarkan kita untuk mengikuti orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah dan menjauhi dua golongan berbahaya:
-
Yang rusak niat dan amalnya (dimurkai)
-
Yang rusak ilmunya (sesat)
🟢 Tafsir Al-Muyassar:
Ini adalah doa agar kita dijauhkan dari dua jalan yang membawa kesesatan: kesombongan dalam ilmu, dan ketidaktahuan dalam amal.
Pelajaran dari Ayat Ini:
-
Hidayah sejati adalah gabungan dari ilmu yang benar dan amal yang lurus.
-
Bahaya besar ada pada dua sisi: tahu tapi tidak taat (dimurkai), atau semangat tanpa ilmu (sesat).
-
Kita disuruh meneladani para nabi dan orang-orang saleh, bukan sekadar ikut tradisi atau mayoritas.
-
Permintaan hidayah harus diiringi kesadaran akan jalan-jalan yang salah.
📌 Penutup:
Dengan ayat ini, Surah Al-Fatihah menjadi doa yang sangat lengkap:
-
Menyebut nama dan sifat Allah (1–3)
-
Menegaskan ibadah dan ketergantungan (4–5)
-
Meminta bimbingan hidup (6–7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar