Berikut tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 7:
Lafal Ayat:
خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَبْصَـٰرِهِمْ غِشَـٰوَةٌۭ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Terjemahan:
Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutup. Dan bagi mereka azab yang besar.
Penjelasan Tafsir:
Ayat ini menjelaskan penyebab orang-orang kafir tidak bisa menerima iman, sebagaimana disebut pada ayat sebelumnya (ayat 6).
1. خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ
“Allah telah mengunci hati mereka”
-
Khatama (خَتَمَ) artinya menutup secara rapat atau mengunci.
-
Hati mereka tidak bisa lagi menerima cahaya iman, karena terlalu lama menolak kebenaran dan terus-menerus dalam dosa.
-
Ini adalah bentuk hukuman dari Allah, akibat kekufuran yang terus-menerus dan tidak mau bertobat.
2. وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ
“dan (Allah juga mengunci) pendengaran mereka”
-
Telinga mereka tidak lagi peka terhadap kebenaran. Mereka bisa mendengar ayat, tapi tidak mau memahami atau merenungkan maknanya.
3. وَعَلَىٰٓ أَبْصَـٰرِهِمْ غِشَـٰوَةٌ
“dan pada penglihatan mereka ada penutup”
-
Mereka tidak bisa melihat kebenaran dengan mata hati.
-
Meski melihat mukjizat atau keindahan Islam, mereka tidak tersentuh karena sudah ada "selubung" yang menutupi penglihatan batin mereka.
4. وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
“dan bagi mereka azab yang besar”
-
Sebagai akibat dari penolakan total mereka terhadap kebenaran, Allah menetapkan azab yang besar—baik di dunia maupun di akhirat.
-
Azab ini pantas karena mereka menolak setelah diberi kesempatan dan peringatan berkali-kali.
Kesimpulan Ayat 7:
-
Allah telah mengunci hati, telinga, dan penglihatan sebagian orang kafir sebagai balasan atas penolakan dan keingkaran mereka yang terus-menerus.
-
Kunci ini bukan tanpa sebab; itu adalah konsekuensi dari pilihan mereka sendiri.
-
Mereka tidak lagi bisa menerima petunjuk, dan akan mendapatkan azab besar sebagai akibatnya.
Dengan ini, tiga golongan manusia dalam pembukaan Surah Al-Baqarah mulai tampak:
-
Orang-orang bertakwa (ayat 2–5)
-
Orang-orang kafir keras kepala (ayat 6–7)
-
Golongan ketiga: orang munafik — akan mulai dijelaskan dari ayat 8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar