Berikut tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 8:
Lafal Ayat:
وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْـَٔاخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ
Terjemahan:
Di antara manusia ada yang mengatakan, “Kami beriman kepada Allah dan kepada Hari Akhir,” padahal mereka itu sebenarnya bukan orang-orang yang beriman.
Penjelasan Tafsir:
Ayat ini mulai membahas golongan ketiga, yaitu orang-orang munafik — mereka mengaku beriman, tapi hatinya menyembunyikan kekafiran.
1. وَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ
“Di antara manusia ada yang berkata”
-
Ayat ini menunjukkan bahwa kemunafikan adalah fenomena sosial — terjadi di kalangan manusia, bahkan dalam masyarakat Muslim.
-
Orang munafik menyatakan sesuatu dengan lisan, tapi hatinya tidak sesuai.
2. ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَبِٱلْيَوْمِ ٱلْـَٔاخِرِ
“Kami beriman kepada Allah dan kepada Hari Akhir”
-
Ini pernyataan lisan orang munafik: mereka mengaku percaya pada Allah dan Hari Akhir untuk menipu kaum Muslimin atau menyembunyikan niat buruk.
-
Tapi keimanan mereka tidak nyata, hanya pura-pura.
3. وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ
“padahal mereka sebenarnya bukan orang-orang yang beriman”
-
Allah menegaskan bahwa pengakuan mereka tidak sah, karena hati mereka tidak beriman.
-
Iman yang sejati adalah keyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan amal—sedangkan mereka hanya bicara tanpa iman sejati.
Konteks Sejarah:
-
Di Madinah, kaum munafik mulai muncul setelah Islam menjadi kuat.
-
Mereka takut terang-terangan menentang Nabi, tapi menyembunyikan kebencian, bahkan menyabotase dari dalam.
-
Pemimpin mereka: ‘Abdullah bin Ubay bin Salul dan pengikutnya.
Kesimpulan Ayat 8:
-
Orang munafik adalah golongan yang paling berbahaya karena mereka menyembunyikan kekufuran di balik topeng keimanan.
-
Mereka berbohong kepada Allah dan orang beriman, tapi tidak bisa menipu Allah.
-
Ayat ini adalah pembuka dari beberapa ayat berikutnya (ayat 8–20) yang membongkar sifat-sifat kemunafikan secara rinci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar