Selasa, 15 Juli 2025

tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 28

 

Berikut tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 28, ayat yang mengajak manusia merenung tentang hidup, mati, dan kekuasaan Allah:


Lafal Ayat:

كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِٱللَّهِ وَكُنتُمْ أَمْوَٰتًۭا فَأَحْيَـٰكُمْ ۖ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ


Terjemahan:

Bagaimana kamu bisa kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?


Penjelasan Tafsir:

1. كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِٱللَّهِ

“Bagaimana kamu bisa kafir kepada Allah?”

  • Ungkapan ini adalah celaan sekaligus ajakan berpikir.

  • Seolah Allah bertanya: "Apa alasanmu bisa ingkar kepada Tuhan, padahal semua bukti menunjukkan kekuasaan-Nya?"

  • Ini bentuk istifhām inkāri (pertanyaan retoris untuk mengingkari sikap mereka).


2. وَكُنتُمْ أَمْوَٰتًۭا فَأَحْيَـٰكُمْ

“Padahal kamu dulunya mati, lalu Dia menghidupkan kamu”

  • Mati pertama: kondisi sebelum manusia lahir (tidak ada, tanpa kehidupan).

  • Allah menghidupkan: manusia diciptakan dan diberi ruh.

📌 Ini menegaskan bahwa keberadaan kita sepenuhnya karena kehendak Allah, bukan karena usaha sendiri.


3. ثُمَّ يُمِيتُكُمْ

“Kemudian Dia mematikan kamu”

  • Setelah hidup di dunia, manusia akan mengalami kematian.


4. ثُمَّ يُحْيِيكُمْ

“Lalu Dia menghidupkan kamu kembali”

  • Ini merujuk pada kebangkitan di hari kiamat, saat seluruh manusia dibangkitkan untuk dihisab (dihitung amalnya).


5. ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

“Dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”

  • Semua manusia akan kembali kepada Allah untuk:

    • Pertanggungjawaban amal

    • Menerima balasan: surga atau neraka

  • Ini penegasan bahwa akhir dari seluruh kehidupan adalah kembali kepada Sang Pencipta.


Struktur Hidup-Manusia Menurut Ayat Ini:

Tahap Keadaan Keterangan
1 Mati Sebelum diciptakan
2 Hidup Hidup di dunia
3 Mati Wafat
4 Hidup Dibangkitkan kembali
5 Kembali Menghadap Allah untuk dihisab

 

Pesan Utama Ayat 28:

  • Kekafiran itu tidak masuk akal, jika seseorang berpikir jernih tentang asal-usul dan tujuan hidup.

  • Hidup dan mati bukan kebetulan, tetapi diatur oleh Allah.

  • Allah memberi bukti eksistensi-Nya melalui hidup dan mati, agar manusia sadar dan kembali kepada-Nya.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar