Selasa, 15 Juli 2025

tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 26

 

Berikut tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 26, yang membahas reaksi orang kafir terhadap perumpamaan (amtsāl) dalam Al-Qur’an:


Lafal Ayat:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَسْتَحْىِۦٓ أَن يَضْرِبَ مَثَلًۭا مَّا بَعُوضَةًۭ فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَيَقُولُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَـٰذَا مَثَلًۭا ۘ يُضِلُّ بِهِۦ كَثِيرًۭا وَيَهْدِى بِهِۦ كَثِيرًۭا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِۦٓ إِلَّا ٱلْفَـٰسِقِينَ


Terjemahan:

Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Maka orang-orang yang beriman mengetahui bahwa itu benar dari Tuhan mereka. Tetapi orang-orang kafir berkata, “Apa maksud Allah menjadikan ini sebagai perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu Allah menyesatkan banyak orang dan memberi petunjuk kepada banyak orang. Dan tidak ada yang disesatkan-Nya selain orang-orang fasik.


Penjelasan Tafsir:

1. إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَسْتَحْىِۦٓ أَن يَضْرِبَ مَثَلًۭا مَّا

“Sesungguhnya Allah tidak malu membuat perumpamaan apa pun”

  • Orang-orang kafir mencemooh Al-Qur’an karena Allah membuat perumpamaan dengan makhluk kecil seperti lalat, laba-laba, atau nyamuk.

  • Allah menegaskan: Dia tidak malu sedikit pun untuk memberikan contoh makhluk kecil jika ada hikmah dan pelajaran besar di baliknya.


2. بَعُوضَةًۭ فَمَا فَوْقَهَا

“(Seperti) nyamuk atau yang lebih kecil dari itu”

  • “Nyamuk” mewakili makhluk yang dianggap remeh dan menjijikkan, tetapi tetap ciptaan Allah.

  • “Atau yang lebih dari itu”: bisa berarti lebih kecil atau lebih besar — intinya, apapun ukurannya, perumpamaan itu sah dan bermakna.


3. فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ

“Adapun orang-orang yang beriman, mereka yakin bahwa itu benar dari Tuhan mereka”

  • Orang beriman tidak terganggu dengan bentuk perumpamaan.

  • Mereka fokus pada makna, pelajaran, dan hikmah, bukan pada bentuk luarnya.


4. وَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ فَيَقُولُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَـٰذَا مَثَلًۭا

“Sedangkan orang kafir berkata: ‘Apa maksud Allah dengan perumpamaan seperti ini?’”

  • Orang kafir mencemooh dan mengolok-olok ayat-ayat Allah.

  • Mereka tidak mencari kebenaran, tapi menolak karena kesombongan dan niat buruk.


5. يُضِلُّ بِهِۦ كَثِيرًۭا وَيَهْدِى بِهِۦ كَثِيرًۭا

“Dengan perumpamaan itu Allah menyesatkan banyak orang, dan memberi petunjuk kepada banyak orang”

  • Satu ayat yang sama bisa menjadi:

    • Petunjuk bagi yang tulus mencari kebenaran

    • Kesesatan bagi yang congkak dan membangkang

  • Ini menunjukkan bahwa efek hidayah atau kesesatan tergantung pada hati penerimanya.


6. وَمَا يُضِلُّ بِهِۦٓ إِلَّا ٱلْفَـٰسِقِينَ

“Dan tidak ada yang disesatkan-Nya selain orang-orang fasik”

  • Fasik: orang yang keluar dari ketaatan kepada Allah, dengan:

    • Kufur

    • Munafik

    • Menolak perintah

  • Bukan karena ayatnya yang menyesatkan, tetapi karena mereka sendiri sudah memilih untuk menyimpang.


Kesimpulan Ayat 26:

  • Allah tidak malu menggunakan perumpamaan makhluk kecil, karena semuanya adalah ciptaan dan ayat-ayat-Nya.

  • Orang beriman menerima perumpamaan sebagai hikmah, sedang orang kafir mencemooh dan tersesat karenanya.

  • Satu ayat yang sama bisa jadi petunjuk atau penyebab kesesatan, tergantung hati manusia.

  • Allah tidak menyesatkan kecuali mereka yang sudah fasik, bukan karena ayat-ayat-Nya keliru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar